Kasus Gagal Ginjal Akut Anak di Indonesia
Gagal Ginjal Akut Anak Misterius, Dinas Kesehatan Jakarta dan Palembang dan beberapa kota besar di Indonesia mencatat sebanyak 42 anak di Jakarta dan palembang mengidap gangguan ginjal akut yang sangat misterius. Data ini dari periode 1 Januari 2022 sampai 13 Oktober 2022.
Dari 42 kasus tersebut, ada sebanyak 37 kasus gangguan ginjal misterius menyerang balita dan 5 anak kisaran usia 5 sampai 18 tahun. Sementara itu sebanyak 25 anak meninggal dunia, dan 7 rawat inap, kemudian 10 sembuh total.
Baca Juga Artikel Menarik Lainnya: Shin Tae Young Mundur dari Pelatih Timnas
Kaitan Leptospirosis-E Coli di Kasus Gagal Ginjal Misterius pada Anak
Kasus gagal ginjal akut misterius mengintai anak-anak balita. Selanjutnya IDAI melaporkan setidaknya ada 131 anak di Indonesia yang terinfeksi penyakit ini dan sampai saat ini ternyata belum ada yang mengetahui secara pasti penyebabnya. Secara klinis gagal ginjal pada anak tersebut adalah akibat kerusakan pada glomerulus, hal itu mengakibatnya protein dari dalam darah yang seharusnya tersaring tetap terkandung dalam urine.
Bahkan Ketua Pengurus Pusat IDAI Piprim Basarah Yanuarso sampai-sampai menjelaskan yaitu sebagian besar pasien balita 5 tahun. Penderita gagal ginjal akut misterius pada anak ditemukan tersebar di 14 provinsi. Melainkan pulau Jawa dan Bali, Sumatera, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Adapun penyebab ginjal akut misterius yang sudah teridentifikasi adalah infeksi:
- Leptospirosis
- Influenzae
- Parainfluenzae
- Mis-c/Long COVID-19
- Virus CMV
- Virus HSV
- Bocavirus
- Legionella
- Shigella
- E.coli
Pahami Gejala Dan Tindakan Untuk Gagal Ginjal Akut Pada Anak
Sebagai orangtua, kita perlu pahami gejala untuk gagal ginjal akut pada anak dan tindakan yang perlu kita lakukan untuk menangani penyakit ini. Adapun ini gejala serta penangannya :
- Dr. Eka menjelaskan gejala awal yang muncul adalah infeksi seperti batuk-pilek. Anak akan demam, bersin batuk – batuk dalam 1 – 3 hari. Sehingga kondisi batuk pilek normal sedangkan demam akan menurun di hari kedua.
- Faktanya ketiga hingga hari kelima, pastinya mendadak tidak ada urine-nya. Setelahnya tidak bisa buang air kecil. Umumnya anak-anak ini hampir semua datang dengan keluhan tidak bisa buang air kecil. Terutamanya buang air kecilnya sedikit sekali.
- Eka melanjutkan, dalam keadaan normal, anak pipis 3 – 4 jam sekali. Volume normal urine anak sehat dalam satu hari sekitar 240 cc. Jika kurang dari itu orangtua perlu waspada. Selanjutnya dia menambahkan pengurangan air urine yang nantinya diare. Sebetulnya membuat anak lemas, kemudian gerak berkurang. Hingga hilang nafsu makan.
- Jika sudah ada gejala demam dan pilek pada anak. Pertama-tama sebagai Orang Tua meski segera monitor pipisnya. Sekiranya untuk alasan ini orangtua harus curiga ketika anak buang air kecil kurang dari lima hingga enam kali sehari.